Jurnal refleksi ini ditulis setelah saya mengikuti dan mempelajari modul 3.1 dengan topik Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin. Menulis jurnal ini saya menggunakan model 4F, yakni Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan).
1. Fact (Peristiwa)
Saya memulai mempelajari modul 3.1. dengan topik Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin di LMS dengan alur MERDEKA, yakni:
a. Mulai dari Diri
Modul 3.1 dimulai dengan mengerjakan pretest pada tanggal 11 september 2023 dilanjutkan dengan mulai dari diri dan eksplorasi konsep secara mandiri. Di tahap mulai dari diri saya menganalisis studi kasus dan menjawab pertanyaan pemantik dan 5 pertanyaan dalam rangka untuk mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, dan pihak komunitas sekolah.
b. Eksplorasi Konsep
Di bagian eksplorasi konsep, saya belajar di LMS 4 subtopik utama, yakni sekolah sebagai institusi moral, bujukan moral dan dilema etika, prinsip pengambilan keputusan, dan pengambilan dan pengujian keputusan. Berikut rangkuman materi yang terdapat di eksplorasi konsep:
1) Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sementara itu, bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.
2) Empat paradigma pengambilan keputusan yaitu Individu lawan kelompok (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
3) Tiga prinsip pengambilan keputusan yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
4) Sembilan langkah pengambilan keputusan yaitu Mengenali nilai yang bertentangan, menentukan pihak yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, Melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan, lihat lagi keputusan dan refleksikan.
c. Ruang Kolaborasi
Ruang kolaborasi di modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok dan yang kedua adalah presentasi hasil diskusi tersebut. Semua itu dilakukan secara daring melalui Gmeet. Diskusi kelompok di ruang kolaborasi pertama dilakukan pada tanggal 14 September 2023. masing-masing CGP mengutarakan kasus dilema etika yang dialaminya disekolah atau dilingkungannya dan setelah berdiskusi diambil satu kasus untuk dipresentasikan pada ruang kolaborasi presentasi pada tanggal 16 september 2023.
d. Demonstrasi Kontekstual
Tugas Demonstrasi kontekstual yaitu saya mewawancarai minimal dua kepala sekolah terkait cara atau proses pengambilan keputusan. Saya mewawancarai kepala sekolah di tempat saya mengajar di SMP N 28 Tanjung Jabung Timur, yakni Ibu Riadhul Ihsaniyah S.Pd.I dan kepala Sekolah MTs Nurul Huda Teluk Majelis Tanjung Jabung Timur yakni Ibu Asmawati S.Pd.I.
e. Elaborasi Pemahaman
Di bagian ini, saya ditugasi untuk memberikan pertanyaan yang dapat menguatkan pemahaman saya tentang isi modul 3.1 dan mendengarkan pemaparan materi mengenai pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan oleh instruktur yaitu Bapak Christian Puguh Sulistyo.
f. Koneksi Antar-Materi
Di bagian koneksi antar materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin, saya ditugaskan untuk membuat kesimpulan dan keterkaitan modul 3.1 dengan modul lainnya serta membuat refleksi.
g. Aksi Nyata
Aksi nyata berisi pemahaman saya tentang modul 3.1 yang diterapkan secara nyata. Di aksi nyata ini saya akan mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah.
2. Feelings (Perasaan)
Perasaan saya ketika mempelajari modul 3.1 ini adalah saya merasa senang, tertantang, dan penasaran. Saya merasa senang karena mendapatkan ilmu dan pengalaman dalam menganalisis sebuah kasus serta membuat keputusan pada permasalahan yang dihadapi. Saya merasa penasaran karena biasanya saya membuat keputusan tanpa melaksanakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Saya juga merasa tertantang untuk melakukan praktik baik mengenai modul 3.1 ini.
3. Findings (Pembelajaran)
Hal yang bermanfaat yang saya dapatkan pada modul ini adalah mengenai 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Pembelajaran yang saya dapatkan bahwa dalam pengambilan keputusan harus didasarkan pada nilai-nilai kebajikan, membawa dampak positif, dan harus menganalisis terlebih dahulu masalah tersebut masuk ke dalam dilema etika atau bujukan moral.
4. Future (Penerapan)
Setelah mempelajari modul 3.1 ini, saya akan mulai menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada kasus-kasus dengan permasalahan situasi dilema etika. Dan tentu saja akan berbagi pengalaman dengan rekan sejawat mengenai langkah-langkah pengambilan keputusan ini, agar nantinya kami dapat mengambil keputusan sesuai dengan nilai - nilai kebajikan universal dapat dipertanggung jawabkan dan semuanya berpihak pada murid.
Dokumentasi